BISNIS TIKET PESAWAT ONLINEBISNIS TIKET PESAWAT ONLINE
Direkomendasikan bagi Anda yang ingin memiliki dan mengelola bisnis penjualan tiket pesawat secara online, murah, mudah, cepat, dan aman. KLIK DISINI untuk mendapatkan informasi selengkapnya.

KOLEKSI WALLPAPER FOTO PESAWAT TERBANG :


Hakim Agung yang diperkosa

Hakim Agung yang diperkosa. Info sangat penting tentang Hakim Agung yang diperkosa. Mengungkap fakta-fakta istimewa mengenai Hakim Agung yang diperkosa

Hakim Agung yang diperkosa
Judicial IndiscretionFilm ini saya tonton kemarin sore di chanel tv Cinemax. Jujur, saya baru pertama kali menontonnya dan saya fikir ini memang film yang cukup bagus. Terutama dilihat dari ide ceritanya. Judul film itu saya jadikan judul posting ini, dari pada mumet cari judul lain, Judicial Indiscretion. Dilihat dari judulnya, mungkin ada kesan film ini pasti bercerita tentang hukum dan sejenisnya. Tapi setelah lebih dari seperempat putaran film, kita tahu ini cerita tentang intrik politik di kalangan petinggi AS sana. Mungkin, banyak teman-teman yang sudah pernah nonton film produksi tahun 2007 ini. Film ini bercerita tentang seorang hakim wanita, Monica Barrett, seorang hakim senior di AS. Dia seorang hakim yang cerdas, berintegritas tinggi, berkepribadian menarik, dan tanpa catatan hitam dalam riwayat hidupnya. Tidak heran jika kemudian dia dicalonkan menduduki jabatan hakim agung AS. Teman-temannya yang kebanyakan dari kalangan praktisi hukum dan elite politik AS banyak memberikan dukungan. Bahkan senator Garland Wolf yang pernah kehilangan uang jutaan dollar pada kasus yang ditangani Monica pun ikut memberikan dukungan penuh. Hingga sebuah kejadian tragis menimpa hakim wanita itu. Saat melakukan liburan di San Fransisco sebelum kampanye pencalonannya sebagai hakim agung, Monica berkenalan dengan seorang penulis keturunan Irlandia, Jack Sulivan. Jack seorang pria muda yang tampan dan tutur kata yang menyenangkan. Tapi, hal yang tidak terduga dilakukan oleh Jack. Suatu malam dia membubuhkan obat bius pada anggur yang diminum Monica. Jack memperkosa Monica yang sudah pingsan itu di kamar hotel sang hakim. Celakanya, adegan itu direkam dengan kamera video. Lalu kita sudah bisa menebak alur cerita film ini selanjutnya. Rekaman video itu dijadikan bukti untuk memeras Monica. Rekaman adengan tersebut akan disebarkan melalui internet jika Monica tidak memenuhi permintaan Jack. Monica tidak bisa melaporkan kejadian itu pada polisi karena sama saja merusak citra dirinya yang akan berkampanye sebagai calon hakim agung. Sampai di bagian ini saya muali menebak-nebak, bagaimana si pembuat film akan menyelesaikan cerita ini. Seorang calon hakim agung telah direkam gambarnya saat dia dalam keadaan bugil. Ini jadi skandal yang bisa membuatnya tersingkir melawan calon-calon yang lain. Dan kredibilitasnya akan diragukan dalam dunia peradilan, atau dengan kata lain karier yang sudah dibangunnya bertahun-tahun itu akan hancur. Menjaga dirinya sendiri aja tidak bisa, apa lagi menjaga tegaknya hukum. Pencalonannya sebagai hakim agung bisa ditolak. Yang jadi dilemma, Monica adalah satu-satunya calon hakim agung yang bersih. Bisa dibayangkan kalau posisi itu jatuh ke tangan orang yang tidak bersih dalam catatan riwayat hidupnya. Kebijakan dalam bidang hukum yang dibuat bisa menjurus ke arah yang tidak seharusnya. Sayangnya film ini akhirnya diselesaikan dengan cara yang mudah. Jack ternyata penjahat bayaran yang disewa oleh senator Garland Wolf yang sebenarnya masih dendam pada Monica karena kekalahannya pada sidang yang dipimpin oleh Monica dulu. Kemudian sang senator dibunuh oleh Jack yang mencoba mengambil keuntungan lebih atas situasi itu. Dan pada gilirannya, Jack terbunuh oleh berondongan tembakan yang dilakukan para marshal San Fransisco saat menyandera Monica. Beberapa tembakan mengenai keping vcd yang berisi copy rekaman adegan pemerkosaan itu. Kaset video yang berisi rekaman asli diserahkan oleh seorang marshal pada Monica. Marshal itu mengira kaset tersebut milik Monica. Kunci utama yang membuat film ini selesai dengan mudah adalah saat pembuat film mengarahkan Jack untuk mendatangi Monica di kamar hotelnya. Sebagai penjahat professional, seharusnya Jack tidak melakukan itu. Seorang calon hakim agung pasti mendapatkan pengawalan ketat. Dia cukup melanjutkan negosiasi melalui telepon. Kalau perlu, dengan system komunikasi yang tidak bisa dilacak. Tapi ini hanya sebuah film, harus ada ending yang bikin penonton jadi senang, jadi terhibur, termasuk saya. Yang tersisa hanya sebuah kalimat bagus yang dicuplik dari ucapan Thomas Jefferson oleh Monica saat konsperensi pers setelah pelantikannya sebagai hakim agung AS. "Yang diperlukan bukan lah berusaha untuk menjadi benar, tapi melakukan perbuatan yang benar".


Powered By : Blogger